A. MENGANALISIS LAPORAN
1. Pengertian Laporan
Laporan adalah alat pemberitahuan atau pertanggungjawaban dari suatu tim kerja yang disusun secara lengkap, sistematis, dan kronologis.
Laporan merupakan suatu keterangan mengenai suatu peristiwa atau perihal yang ditulis berdasarkan berbagai data, fakta, dan keterangan yang melingkupi peristiwa atau perihal tersebut. Laporan mengenai peristiwa atau perihal yang bersifat penting atau resmi biasanya disampaikan dalam bentuk tulisan.
2. Jenis-jenis
Berdasarkan bentuk, ada laporan lisan dan tulisan
Berdasarkan sifat, ada laporan resmi dan tidak resmi
Perhatikan bagan di samping, cobalah menjelaskan dalam bentuk kalimat tentang bagan tersebut!
3. Karakteristik
Karakteristik laporan dapat dilihat berdasarkan jenis laporan tersebut. Utamanya, pada penggunaan bahasa. Jika laporan bersifat resmi, maka bahasa yang digunakan adalah bahasa baku sesuai ketentuan yang berlaku (EYD). Jika laporan tersebut bersifat tidak resmi, bahasa yang digunakan juga boleh tidak baku.
4. Sistematika
Secara umum laporan disusun dengan sistematika sebagai berikut.
Bagian awal : latar belakang, tujuan, dan manfaat
Bagian inti/isi : pelaksanaan kegiatan yang dilakukan, hambatan yang terjadi (jika ada), solusi mengatasi hambatan, dan hal lain yang berkaitan dengan terlaksananya kegiatan tersebut.
Bagian akhir : simpulan dan saran
5. Menganalisis Laporan
Menganalisis laporan berarti melakukan suatu kajian atau penelitian terhadap suatu laporan. Hal yang dianalisis dalam laporan dapat meliputi isi peristiwa, kronologi waktu, kelengkapan data, kebahasaan, dan bentuk laporan.
Supaya dalam menganalisis laporan yang kalian simak dapat memberikan hasil yang maksimal, kalian perlu memerhatikan hal-hal berikut.
1)Menyimak laporan dengan saksama, sehingga dapat menangkap informasi yang disampaikan secara utuh dan lengkap serta terperinci.
2)Memahami isi laporan dari bentuk, isi, maupun kebahasaan.
3)Menguraikan secara detail atau rinci pokok-pokok isi laporan.
4)Melakukan pengecekan terhadap setiap hal yang dilaporkan secara detail dan cermat.
5)Tidak mencampuradukkan antara fakta (yang bersifat objektif) dan opini atau pendapat (yang cenderung bersifat subjektif).
6)Melakukan kajian terhadap kebenaran atau ketepatan hasil laporan tersebut.
7)Memberikan suatu pandangan atau pendapat terhadap laporan berdasarkan suatu teori atau definisi (referensi).
Contoh hasil analisis terhadap sebuah laporan sebagai berikut.
1)Laporan tersebut merupakan laporan mengenai peristiwa keterlibatan Indonesia yang diwakili oleh Wakil Dubes RI, Heru Wicaksono, untuk Afganistan, dalam peristiwa penyanderaan oleh pejuang Taliban.
2)Dari segi bentuk penyampaian, laporan tersebut disampaikan dalam bentuk narasi dengan model penyampaian bahasa yang tidak resmi atau nonilmiah.
3)Kronologi waktu kejadian yang berkenaan dengan peristiwa disampaikan secara urut, tapi kurang mendetail.
4)Data dan penjelasan pendukung belum disampaikan secara lengkap dan terperinci.
B. MENANGGAPI LAPORAN
Selain dianalisis, laporan juga perlu ditanggapi. Tanggapan terhadap sebuah laporan dapat disampaikan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, tanggapan atau pendapat, dan dapat pula masukan-masukan. Tanggapan yang diberikan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Pengajuan Pertanyaan
Setelah laporan disampaikan, ajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan laporan tersebut. Pertanyaan yang diajukan dapat berpedoman kata tanya kapan, di mana, siapa, apa, bagaimana, atau mengapa. Atau lebih sering dikenal dengan 5W1H. Dengan berpedoman pada kata tanya tersebut, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan akan lebih lengkap sehingga akan diperoleh gambaran yang lengkap dan menyeluruh seputar laporan perjalanan itu.
Berikut ini contoh bentuk pertanyaan yang dapat diajukan terhadap suatu laporan perjalanan.
a. What (apa) : Kegiatan apa saja dilakukan dalam laporan perjalanan tersebut?
b. Who (siapa) : Siapa saja yang terlibat dalam perjalanan tersebut?
c. When (kapan) : Kapan dilaksanakan?
d. Where (di mana) : Di mana perjalanan itu dilakukan?
e. Why (mengapa) : Mengapa kunjungan itu perlu dilakukan?
f. How (bagaimana) : Bagaimana kesan para peserta di lokasi itu?
2. Pemberian Masukan
Ada kalanya laporan yang disampaikan secara lisan itu terdapat hal-hal yang kurang logis, kurang lengkap, atau kurang sempurna. Agar laporan tersebut menjadi logis, lengkap, dan sempurna, perlu diberikan masukan-masukan berupa ide-ide kreatif atau solusi. Masukan hendaknya bersifat positif dan membangun. Sampaikan masukan tadi dengan bahasa yang santun dan komunikatif sehingga pelapor menyadari kelemahan atau kekurangan dari laporan perjalanan yang disampaikan.
Kompetensi dasar ini penting untuk dikuasai peserta didik, sebab dengan kemampuan menanggapi yang baik terhadap suatu paparan atau laporan yang disampaikan secara lisan akan mengasah ketajaman berpikir dan melatih cara berpikir analitis dan kritis.
Hal-hal yang perlu dilakukan pada kegiatan menanggapi laporan perjalanan secara lisan adalah sebagai berikut.
1) Mencatat pokok-pokok laporan
2) Menganalisis kelebihan dan kekurangan laporan yang didengarkan dengan menunjukkan bukti pendukung
3) Segala sesuatu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Demikian halnya dengan laporan yang disampaikan oleh seseorang. Sebuah laporan yang disampaikan secara lisan dapat ditemukan kelebihannya, misalnya kelengkapan isinya atau keruntuntannya. Sebaliknya, kekurangannya juga dapat ditemukan, misalnya, isinya yang kurang lengkap, bahasanya sulit dipahami, atau laporan tidak runtut dan terputus-putus.
4) Mampu menceritakan kembali laporan yang didengar dengan tingkat perbedaan rendah dari laporan yang sebenarnya.
Langganan:
Postingan (Atom)