Minggu, 14 Februari 2010 0 komentar

Menarasikan Teks Wawancara Menggunakan Kalimat Langsung dan Tidak Langsung



1.KALIMAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
Setelah kalian memahami materi wawancara, pada pembelajaran ini kalian akan belajar menarasikan teks wawancara. Perlu dicermati lagi bahwa wawancara biasanya berupa kalimat langsung. Jika dinarasikan maka kalian harus mengubah kalimat tersebut menjadi tak langsung.
Ciri kalimat langsung sebagai berikut.
1)Bertanda petik (“.....”)
2)Intonasi bagian yang dikutip lebih tinggi daripada bagian lain
3)Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip tetap.
4)Tidak berkata lugas.
5)Kalimat yang diberi tanda petik bisa berbentuk kalimat berita, tanya, atau perintah.
Contoh:
Dabitha berkata, “Hari ini aku dapat nilai seratus untuk matematika.”
Lukita bertanya, ”Jam berapa acaranya dimulai?”

Ciri kalimat tak langsung sebagai berikut.
1)Tidak bertanda petik.
2)Intonasi mendatar dan menurun pada bagian akhir kalimat.
3)Kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip.
4)Berkata lugas misalnya bahwa, sebab, untuk, supaya.
5)Hanya berbentuk kalimat berita.
Contoh:
Dabitha berkata bahwa hari ini dia mendapat nilai seratus.
Lukita bertanya jam berapa acaranya dimulai.

2.MENARASIKAN TEKS WAWANCARA
Setelah menyalin hasil wawancara, kamu harus mengubah teks wawancara itu menjadi sebuah narasi atau tulisan yang baik. Ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat mengubah salinan hasil wawancara.
1)Ubahlah gaya dan ungkapan-ungkapan khas lisan menjadi gaya dan ungkapan khas tulisan.
2)Ubahlah pola kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.
Contoh:
Pak Jakob : Wartawan itu selain mempunyai otak yang cerdas, juga mempunyai hati
yang peduli sama orang, cenderung membela orang yang susah dan
telantar, tidak enak dengan kekuasaan. Itu ciri khas wartawan.
Kalimat itu diubah menjadi Pak Jakob mengatakan bahwa ciri khas wartawan itu adalah mempunyai hati yang peduli pada orang lain, mempunyai otak yang cerdas, cenderung membela orang yang susah dan telantar, dan tidak enak dengan kekuasaan.
3)Ubahlah kata penunjuk waktu.
Contoh: Hari ini koran Kompas terbit secara khusus diubah menjadi Pak Jakob, kemarin siang mengatakan bahwa Koran Kompas terbit secara khusus.

Perhatikan contoh menarasikan wawancara berikut ini!
Wartawan : “Wah hebat! Adik telah berhasil menjadi juara pertama Olimpiade Matematika.”
Pelajar : “Terima kasih.”
Wartawan : “Berapa lama Adik mempersiapkannya?
Pelajar : “Yah, kira-kira 1 tahun.”
Teks wawancara tersebut jika diubah menjadi narasi akan menjadi seperti berikut ini!

Seorang pelajar telah berhasil menjadi juara pertama Olimpiade Matematika. Persiapan yang dibutuhkan untuk mengikuti lomba tersebut selama 1 tahun.
 
;